IDUL FITRI 1433 HIJRIAH

By Dian's Site - Minggu, Agustus 19, 2012

(sumber)
Asslamu'alaikum... Ketemu lagi nih setelah beberapa hari nggak post. Padahal pas hari kemerdekaan mau post tentang sejarah nama INDONESIA. Ya, karena ada sedikit kendala, aku nggak bisa post maaf ya hehe.

Oh ya, sebelumnya aku mau ngucapin,


 



Mohon maaf lahir dan batin ya, teman! Hehehe. Di post-an kali ini aku mau cerita soal Idul fitriku. Ya, memang sama aja sih nggak beda jau dari kalian.

Sebelum idul fitri itu, mamaku repot, alias rempong banget di dapur. Masak buras, masak kari, masak rendang, masak rawon. Nenekku sibuk masak ketupat sama ikan. Maklum, nenekku nggak bisa makan daging.

Besoknya pas jadi, Gak Nafsu -_- Tapi untunglah ada tetanga sama keluarga datang makan rendang dan kawan-kawannya. Rumah pas itu rameeeeee banget. Pas itu masih dikit anak-anak yang minta THR.

THR. Mau THR yang mana dulu nih? Tunjangan Hari Raya, atau Tugas Hari Raya. Aku sih, pilihnya yang pertama.  Mana ada yang mau dapet Tugas hari raya pas lebaran.

MySpace
MySpace


Pas malemnya, ada bocah-bocah dateng ke rumahku. Dia masuk.

"Assalamu'alaikum.. Tam Baru Doi (artinya minta THR.)," kata dia.

"Kamu anak mana? Anak sini atau dimana? Datang sendiri kan?" nenek-ku yang kebtulan duduk disitu nanya. Nenekku nanya maksudnya  dia itu tingal di daerah tempat tinggalku atau diluar. Kayak dia itu anak kampung A, minta THR ke kampung B. Biasanya ada yang gitu loh, banyak malah.

"Iya, datang sendiri."

Terus aku kasih dia uang 2000. Dia pamit terus pergi. eh.. belum aja keluar dari pagar dia bilang gini, "WOI, KALIAN MASUK DEH!".Dia bilang itu ke temen-temennya.

Ngibulin orang tua tuh bocah. Katanya datang sendiri padahal sama rombongan. Ck..ck.. *bukan aku tapi cicak (?)* Akhirnya nenekku marah. Yah cuma ngomel biasa aja deh.

Gak lama kemudian datang anak-anak lagi. Minta THR lagi. Abis itu dateng lagi yang laen,minta lagi. Dateng lagi minta lagi. Tamu yang kebetulan ada bilang gini, "Habis ini stop deh. Nggak usah masuk lagi!"

Keterlaluan banget anak-anak. Bukannya silaturahmi malah minta THR. Kayak orang kantoran aja minta THR.  Sebenernya kalau aku perhatiin anak-anak di sekitar kampungku itu keliling minta THR bukannya silaturahmi maaf-maaf-an.

Kalau jalan yang cewek udah siap tuh tas kecil buat naru fulus di tasnya. Kayak dialog diatas, masuk rumah aja nggak bilang "Assalamu'alaikum Minal aiddin." Malah langsung to the point minta THR.

Bukannya lebaran itu ajang untuk merayakan kemenangan setelah kita bisa berpuasa sebulan penuh di bulan puasa. Sekaligus ajang silaturahmi bermaaf-maafan. Bukannya ajang cari duit.

Sesungguhnya Allah itu lebih suka orang yang makan dari hasil kerja kerasnya sendiri... *ngutip kata mamah dede*  Ini malah minta THR. Kerja keras apaan? Kerja keras keliling kampung nyari duit?

Btw dulu pas masih unyu-unyu, aku juga ikut keliling minta THR hehehe. Maklum waktu itu masih kecil. Yah kelas tiga empat-an lah. Tapi sekarang udah enggak. Paling kalau silaturahmi ikut ortu, sama tuan rumahnya dikasih duit. Kalau enggak ya enggak apa-apa.

Yah.. walaupun aku juga kadang-kadang pas ke rumahnya  bos papaku aku juga ngarepin dikasih THR #PLAK. Sekarang mah THR paling dikasih sama bibi yang ada di Jogja atau sama nenek-kakek.

Sebenernya aku cuma mau nasehatin aja, kalau keliling kampung itu niatnya untuk silaturahmi sekaligus ngarepin dapet THR maaf dari tetangga.

Bener apa bener? *ikut gaya ummi Qurrota*

Hahaha makulum gara-gara sering nonton ceramah pas bulan Ramadhan malah jadi ceramah gini. Berhubung karena aku post ini udah malem, aku mau akhiri post ini dulu ya. Maaf ya, kalau isinya nggak sependapat sama kalian. Ya namanya ini ocehan aku. URLnya aja ocehansidian.

Sekian ya, Bye, bye! Eh ketingalan satu THR (Tunjangan Hari Raya)-ku mana? MySpace #PLAK

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar